Tuesday 14 November 2017

Arti Abweichung Di Forexworld


Abweichung nach Standardabweichung Melanjutkan pembahasan sebelumnya mengenai ukuran penyebaran. Artikel ini membahas mengenai Varianz als Standardabweichung. Abweichung berhubungan erat dengan Standardabweichung. Yaitu digunakan untuk mengukur als mengetahui seberapa jauh bagaimana penyebaran Daten dalam distribusi Daten. Dengan kata lain digunakan untuk mengukur variabilitas Daten. Dalam bahasa awam Varianz adalah untuk mengetahui tingkat keragaman dalam Daten. Semakin tinggi nilai Abweichung berarti semakin bervariasi dan beragam suatu Daten. Untuk menghitung Varianz. Harus diketahui terlebih dahulu gemein - nya, kemudian menjumlahkan kuadrat selisih dari tiap-tiap Daten terhadap Mittel tersebut. Secara numerische, Varianz merupakan rata-rata dari kuadrat selisih Daten terhadap bedeuten. Standardabweichung diperoleh dari akar dari Varianz dan digunakan untuk mengukur penyebaran data. Standardabweichung dan mittel (rata-rata) lebih sering digunakan untuk mengetahui pola sebaran Daten, seperti contoh pola sebaran normal. Dalam sebaran normal, 68 Daten berarti Mittel - 1 Standardabweichung, dan 95 Daten berarti Mittelwert - 2 Standardabweichung. Di sini Standardabweichung memiliki arti yang sama dengan Standardfehler bedeuten. Standardabweichung merupakan salah satu dari beberapa ukuran penyebaran dalam statistika. Untuk menghitung Standardabweichung dari populasi perlu diketahui terlebih dahulu Varianz dari populasi tersebut. Hal ini karena Standardabweichung adalah akar kuadrat dari Varianz. Tidak seperti Varianz yang tidak mudah digunakan mengetaui tingkat variabilitas, Standardabweichung digunakan dengan mudah untuk mengetahui penyebaran. Misal ada Daten tinggi badan Siswa (cm) dalam satu Kelas seperti berikut ini: 151,65 152,46 152,63 152,91 154,22 155,83 156,06 156,14 156,44 156,67 157,14 157,60 157,74 158,07 158,82 158,98 159,94 161,34 161,67 161,79 162,68 162,71 164,83 165,58 165,65 167,70 168,07 168,45 169,01 179,68 Dari Daten tersebut diketahui Bahwa Durchschnitt - nya adalah 160.42 dan standar Abweichung adalah 6.24. Melalui bedeuten als Standardabweichung dapat diketahui bahwa terdapat beberapa Daten yang berada di luar 8220standard8221, 8220standard8221 dapat diketahui dari Mittelwert - Standardabweichung. Yaitu 154,18 dan 166,66. Seperti yang telah diketahui bahwa Varianz als Standardabweichung memiliki hubungan secara matematis, yaitu Abweichung merupakan kuadrat dari Standardabweichung. Mengapa menggunakan kuadrat. Pengkuadratan pada tiap-tiap selisih membuat nilai selisih tersebut menjadi positif (nilai negative dapat mengurangi nilai pada Varianz). Pengkuadratan ini juga menyebabkan nilai yang besar pada Varianz. Contoh 1002 10.000 lebih besar daripada 5022.500. Oleh karena itu secara praktek yang paling mudah digunakan adalah Standardabweichung. MENGENAL EKG Elektrokardiografi merupakan salah satu bagian pemeriksaan penunjang jantung yang penting. Gambaran atau grafik Yang dihasilkannya, Yang disebut elektrokardiogram (EKG), Akan mencatat Aktivitas Listrik Jantung Selama pemeriksaan, sehingga beberapa kelainan Jantung seperti aritmia Jantung, infark miokardial, kelainan konduksi Jantung, penyakit Jantung iskemik, dan sebagainya dapat dikenali Dari pemeriksaan ini. Selain kelainan jantung, beberapa gangguan nicht-kardiale juga bisa diketahui dari pemeriksaan, misalnya keadaan hiperkalemia dan hipokalemia. Beričić tentang aktivitas listrik jantung, tentu akan erat sekali hubungannnya dengan sistem konduksi jantung, jang diawali dari nodus sinoaurikularis (nodus SA) sebagai schrittmacher yang menyebarkan impuls listrik ke sel-sel miokardium di atrium kanan, yang kemudian sampai di nodus atrioventrikularis (nodus AV) Diperlambat, diteruskan menuju berkas seine, ke cabang kanan dan kiri, ke serabut purkinje, dan akhirnya ke sel-sel miokardium ventrikel. Impuls listrik inilah yang mengawali terjadinya depolarisasi dari selbst-miokardium bagan jantung yang dirangsang, sehingga sel-sel miokardium tersebut berkontraksi. Kontraksi Vorhofflimmern akan diikuti secara cepat und terkordinasi oleh kontraksi ventrikel. Elektrokardiogram (EKG) Akan mencatat adanya defleksi positif (ke atas) melewati garis isoelektrik saat depolarisasi atau saat Vektor Listrik menuju elektrode positif defleksi negatif (ke bawah) melewati garis isoelektrik saat Vektor Listrik meninggalkan elektrode positif dan equifasik (isoelektrik) saat Vektor Listrik menuju elektrode Positiv dan kemudian meninggalkan elektrode tersebut. EKG tercatat pada kertas standard EKG dengan kecepatan 25 ms dan Amplitudenspannung 1 mV tiap 10 mm. Walaupun demikianischen kita bises menyesuaikan kecepatan kertas sesuai kebutuhan. Kertas EKG terbagi dalam kotak besar dengan lebar dan tinggi Masing-Masing 5 mm (5 mm lebar Setara s dengan 0,2 dan 5 mm tinggi Setara dengan 0,5 mV), dan TIAP kotak besar Berisi 25 kotak kecil Yang berukuran 1 mm178 ( 1 mm lebar setara dengan 0,04 s dan 1 mm tinggi setara dengan 0,1 mV). Terdapat 12 sadapan (Blei) standard yang perlu direkam pada Ekg, yang digolongkan dalam 3 kelompok besar, yaitu: Sadapan bipolar (bipolare Gliedmaßen führt Sadapan Einthoven) Sadapan I: menunjukkan perbedaan potensial antara lengan kiri dan lengan kanan (lengan kiri positif). Sadapan II: menunjukkan perbedaan potensial antara lengan kanan dan tungkai kiri (tungkai kiri positif) Sadapan III: menunjukkan perbedaan potensial antara tangan kiri als tungkai kiri (tungkai kiri positif) Sadapan unipolar Sadapan aVR: mikrophysik positiv pada lengan kanan, sementara lengan kiri dan Tungkai kiri sebagai elektrode indiferen (negatif) Sadapan aVL: mempunyai elektrode positiv pada lengan kiri, sementara lengan kanan dan tungkai kiri sebastian elektrode indiferen (negatif) Sadapan aVF: mempunyai elektrode positiv pada tungkai kiri, sementara lengan kiri dan lengan kanan sebagai elektrode indiferen Negativität) Sadapan präkordial Sadapan V1: ditempatkan pada sela iga IV linea parasternalis kanan. Sadapan v2: ditempatkan pada sela iga IV Linie aparasternalis kiri. Sadapan V3: ditempatkan diantara sadapan V2 und V4. Sadapan V4: ditempatkan pada sela iga V kiri linea midclavicularis. Sadapan V5: ditempatkan sejajar V4 pada linea axillaris anterior kiri. Sadapan V6: ditempatkan sejajar V4 und V5 Pada linea axillaris Medienkiri. Sadapan präkordiale atau sadapan dada akan melihat jantung secara bidang waagerechte, sementara sadapan extremitas akan melihat dada secara bidang vertikal (frontal). Gabungan beberapa sadapan menghasilkan hubungan secara anatomi yang erat, yaitu: sadapan II, III dan aVF melihat sisi minderwertig jantung sadapan V1 sampai V4 melihat sisi anterior jantung sadapan I, aVL, V5 dan V6 melihat sisi seitlich jantung v1 dan aVR melihat atrium kanan dan ruang Ventrikel kiri v1 dan v2 sesuai dengan ventrikel kanan v3 dan v4 sesuai dengan septum interventrikulare v5 dan v6 sesuai dengan ventrikel kiri. Gelombang dan komponen EKG Gelombang EKG terdiri atas Gelombang P, kompleks QRS, Gelombang T dan Gelombang U, dengan beberapa komponen gelegen Yang Perlu dianalisis, seperti Tampak Pada gambar 9, Yang Masing-Masing Akan dibahas Lebih Lanjut. Tabel 1. Nomenklatur (tata NAMA) penulisan kompleks QRS Gelombang Q-Welle: defleksi negatif (ke bawah) pertama setelah Gelombang P Gelombang R :: defleksi positif (ke atas) Gelombang S :: defleksi negatif (ke bawah) setelah Gelombang R Langkah pertama Pembacaan EKG adalah menghitung frekuensi denyut jantung. Dengan kecepatan Kertas sebesar 25 mm, dapat ditentukan bahwa setiap detik Kertas Akan menggambarkan 5 kotak besar EKG dan setiap menit (60 s) Akan menggambarkan 300 kotak besar, atau setiap 1 kotak besar Akan Setara dengan 0,2 detik. Ini Yang menjadi dasar penghitungan frekuensi denyut jantung. Pada Irama Jantung Yang Regulierer Dan Teratur, penghitungan frekuensi denyut jantung dapat ditentukan dengan beberapa cara, yaitu: 1) menghitung denyut jantung dalam intervall 6 detik yang kemudian dikalikan 10 (sadapan yang dijadikan sumber penghitungan harus direkam selama minimal 6 detik) 2) menghitung dengan Rumus 300 dibagi jumlah kotak besar antara 2 gelombang R 3) menghitung dengan rumus 1500 dibagi jumlah kotak kecil antara 2 gelombang r 4) menghitung dengan melihat pada alat penggaris berskala. Pada keadaan Irama Jantung Yang tidak teratur, penghitungan dapat dilakukan dengan cara Sederhana menghitung Anzahl der Beiträge denyut Jantung dalam EKG Yang direkam Selama 1 menit, atau menghitung Anzahl der Beiträge denyut Jantung dalam 10 detik Yang kemudian dikalikan dengan 6. Istilah takikardia digunakan untuk menggambarkan frekuensi denyut Jantung Yang Lebih Dari 100 kalimenit, dan istilah bradikardia untuk menggambarkan frekuensi denyut jantung yang kurang dari 60 kalimenit (atau kurang dari 50 kalimenit selama tidur). Peru diingat bahwa beberapa negara menetapkan kecepatan kertas EKG sebesar 50 mms, sehingga penghitungan frekuensi denyut jantung harus disesuaikan. Ada beberapa hal yang harus diikuti untuk mengindentifikasi pasien dengan gangguan irama jantung. Frekuensi denyut jantung, teratur atau tidaknya, adanya gelombang Nach oben Nach oben Bereiche Benutzerkontrollzentrum Private Nachrichten Abonnements Wer ist online Foren durchsuchen Forum-Startseite Untuk mengidentifikasi secara akurat, rekaman panjang Ekg diperlukan, dan biasanya sadapan II Digunakan untuk memperlihatkan gelombang P. Tabel 2. Syarat-syarat untuk menentukan irama jantung sebagai irama sinus Gelombang P defleksi ke atas pada sadapan Ich sage ich, Frekuensi denyut jantung 60-99 kalimenit Irama sinus merupakan irama jantung yang berasal dari nodus sinoaurikularis yang dihantarkan sampai ke ventrikel. Atlet dan orang muda bisa Mitglied gambaran yang bervariasi berkaitan dengan irama jantung, terutama selama tidur. Sinus aritmia yang berupa bervariasinya frekuensi jantung selama Periode inspirasi dan ekspirasi pada anak-dewasa muda adalah normal. Tabel 3. Gambaran abnormales Yang bisa ditemukan pada Orang-Sehat Tall R-Wellen Prominent U-Wellen ST-Segment Erhöhung (high-take, benigne frühe Repolarisation) Übertriebene Sinus Arrhythmie Sinus Bradykardie Wandering atriale Herzschrittmacher Wenckebach Phänomen Junctional Rhythmus 1. Grad Herzblock Aksis jantung menggambarkan kumpulan Vektor gelombang depolarisasi ventrikel pada bidang vertikal (frontal) yang diukur dari titik 0 acuan. Der Schiedsrichter pfeift das Spielfeld an und schlägt mit einem Kopfball auf die Latte. Titan akai ini sama dengan 0 atau searah sadapan I. Aksis yang terletak di atas garis ini bernilai negatif dan yang terletak di bawah garis bernilai positif. Normalnya aksis jantung akan berada diantara -30 dan 90. Aksis yang berada di atas -30 Erkrankung linke Achsenabweichung. Sementara yang berada 90 rechtsradius rechtsabweichung. Deviasi sumbu kiri linke Achsenabweichung (-30 o hingga -90 o) dapat menandakan blok fasciculus anterior kiri atau gelombang Q dari infark otot jantung inferior. Sementara deviasi sumbu kanan rechte Achse Abweichung (90 o Hingga 180 o) dapat menandakan Blok Fasciculus posterior kiri, gelombang Q dari infark otot jantung lateral atas, atau pola nada ventrikel kanan. Tabel 4. Keadaan dimana Aksis Jantung sangat membantu dalam Diagnose Defek konduksi, misalnya: hemiblok vorderen Kiri Pembesaran Ventrikel, misalnya: hipertrofi Ventrikel kanan Takikardia kompleks Yang luas (Broad-Komplex Tachykardie), misalnya: Aksis bizarre Yang mengarah ke penyebab ventrikuläre Penyakit Jantung kongenital, Misalnya: defek septum atriale Vorerregte Leitung, misalnya: Wolff-Parkinson-Weiß-Syndrom Lungenembolie Beberapa metode dapat digunakan untuk menghitung aksis jantung. Metode Yang Sederhana adalah dengan Melihat kompleks QRS Pada sadapan I, II, III dan seperti gambar 11. Cara Yang Lebih diakurat dapat dilakukan dengan Melihat 6 sadapan ekstremitas Yang dijumlahkan vektornya kemudian. Sebelumnya dicari dulu sadapan dengan kompleks QRS Yang equifasikbifasik, karena aksis jantung pasti tegak lurus atau mendekati tegak lurus dengan sadapan tersebut. Kemudian dengan berdasarkan Diagramm hexaxial, lihatlah kompleks QRS pada sadapan yang tegak lurus, jika nilainya positiv aksis jantung akan searah dengan arah sadapan und jika nilainya negatif sebaliknya. Cara Yang lain adalah dengan menjumlahkan Spannung kompleks QRS beberapa sadapan sebagai vektor, sampai kemudian ditentukan arah dan besar sudut yang dihasilkan. Selama depolarisasi Atrium, impuls listrik akan menjalar dari Nodus SA menuju nodus Aw melalui Atrium kanan dan kemudian ke Atrium kiri. Aktivitas ini Akan Tampak di EKG sebagai Gelombang P, Yang Pada keadaan normalen Akan positif di sadapan II, III, dan aVF, serta negatif (terbalik) di sadapan aVR Yang menandai Irama Jantung sebagai Irama Sinus. Gelombang P relatif kecil, amplitudonya jarang melebihi 2,5 kotak kecil (0,25 mV) als Durasinya Kurang Dari 3 Kotak Kecil (0,12 s), Biasanya Paling Kelihatan Pada Sadapan II Dan V1. Kepentingannya berkaitan dengan indischasi adanya pembesaran atrium (kanan atau kiri) dan untuk membedakan berbagai aritmia jantung. Gelenkknorpel, Gelenkknorpel, Gelenkknorpel, Gelenkknorpel, Gelenkknorpel, Gelenkknorpel. Tabel 5. Karakteristik gelombang P Positif pada sadapan II Paling baik terlihat pada sadapan II dan V1 Biasanya bifasik pada sadapan V1 Durasi kecil (Amplitudo Gelombang A), Ameisensäure, Ameisensäure, Ameisensäure, Ameisensäure, Ameisensäure Biasanya menggambarkan adanya nekrosis miokardium, meskipun bisa juga nicht-patologik yang tampak pada sadapan I, III, aVL, V5 dan V6 Intervall PR Diukur Dari awal Gelombe P K a b a b b b QRS, yang biasanya panjangnya 0,12 8211 0,20 s Atau 3-5 kotak kecil Selama waktu ini impuls listrik menjalar melalui nodus AV, berkas Sein saba cabang-cabangnya, serta serabut Purkinje, jadi, intervall PR adalah waktu dari onset depolarisasi atrium sampai einsetzen depolarisasi ventrikel, atau dari awal gelombang P sampai defleksi Pertama kompleks QRS Adanya Intervall PR lebih dari 0,20 s dapat menandakan blok jantung derajat pertama, sementara intervall PR Yang pendek dapat menandakan sindrom pra-eksitasi melalui jalur tambahan yang menimbulkan pengaktifan awal ventrikel, seperti yang terlihat von Sindrom Wolff-Parkinson-White . Pada keadaan Intervall PR Yang bervariasi dapat menandakan adanya Blok jantung jenis lain, dan depresi segmen PR dapat menandakan adanya lesi atrium atau perikarditis. Morfologi gelombang P yang bervariasi pada sadapan EKG tunggal dapat menandakan irama schrittmacher ektopik seperti schrittmacher yang menyimpang maupun takikardi atrium multifokus. Kompleks QRS adalah struktur EKG Yang berhubungan dengan depolarisasi ventrikel. Karena ventrikel mengandung lebih banyak massa otot dibanding atrium, kompleks QRS terekam lebih besar daripada gelombang P. Depolarisasi ventrikel kiri berlangsung lebih dulu, kemudian baru ke ventrikel kanan. Di samping itu, koordinasi sistem SeinPurkinje pada depolarisasi ventrikel, menyebabkan kompleks QRS cenderung laufende karena pertambahan kecepatan konduksi. Kompleks QRS yang normale berdurasi 0,06-0,10 s (60-100 ms) yang ditunjukkan dengan 3 kotak kecil atau kurang, namun setiap ketidaknormalan konduksi bisa lebih panjang, dän menyebabkan perluasan kompleks QRS. Tidak setiap kompleks QRS memuat gelombang Q, gelombang R, dan gelombang S. Menurut aturan, setiap kombinasi gelombang-gelombang itu dapat erkrankung sebagai kompleks QRS. Namun, penafsiran sesungguhnya pada EKG yang sulit memerlukan penamaan yang pasti pada sejumlah gelombang. Beberapa penulis menggunakan huruf kecil als besar, bergantung panda ukuran relatif setiap gelombang. Sebastian conts, sebuah kompleks, Rs Akan menunjukkan, defensives Mittelfeld, offensives Mittelfeld rS akan menunjukkan defleksi negatif. Jika kedua kompleks itu dinamai RS, Takkan mungkin untuk menilai perbedaan ini tanpa melihat EKG yang sesungguhnya. Durasi, amplitudo, dan morfologi kompleks QRS berguna untuk mendiagnosis aritmia jantung, abnormalitas konduksi, hipertrofi ventrikel, infark miokardium, gangguan elektrolit, dan keadaan sakit lainnya. Perlambatan depolarisasi ventrikel dengan kompleks QRS melebar (8805 0,12 s) menggambarkan adanya blok (Fehlbündel Zweigblock) Gelombang Q bisa normal (fisiologis) atau patologis. Bila ada, Gelombang Q Yang normalen menggambarkan depolarisasi Septum interventriculare. Atas alasan ini, ini dapat, sebastian, seombia, sebastian, sebastian, Sebastian, Sebastian, Sebastian, Sebastian, Sebastian und Sebastian. Gelombang Q lebih besar daripada 13 tinggi gelombang R, berdurasi lebih besar daripada 0,04 s (40 ms), vor dem kanan dianggap tidak normal, dan mungkin menggambarkan infark miokardium. Segmen ST menghubungkan kompleks QRS Dan Gelombang T dengan Durasi 0,08-0,12 s (80-120 ms). Segmen, Yang-Menggambarkan-Periode ah al-ah-a-tumi-tibialis, bermula-di titik J (persimpangan antara kompleks QRS dan segmen ST) als Berakhir di awal gelomban T. Karena biasanya sulit menentukan dengan pasta di mana segmen Tuberkal, hubungan Antara Segmen ST DAN GOLOMMAN T HARUS DITENTUKAN BERSAMA. Durasi Segmen ST Yang Khan Biasanya Sekitar 0,08 s (80 ms), Yang Pada Dasarnya Setara Dengan Tingkatan Segmen PR dan TP. Tabel 6. Beberapa keadaan segmen ST Segmen ST normal sedikit cekung ke atas. Segmen ST yang datar, sedikit landai, atau menurun dapat menandakan iskemia koroner. Elevasi segmen ST zua menandakan infark otot jantung. Elevasi lebih dari 1 mm Dan lebih panjang dari 80 ms menyusul titik J. Tingkat ukuran ini bisi positif palsu sekitar 15-20 (yang sedikit lebih tinggi pada wanita daripada pria) Dan Negativ Palsu sebesar 20-30. Elevasi ST Nicht-patologik berhubungan dengan repolarisasi dini, yang biasanya pada orang muda dan orang kulit hitam. Gelombang T menggambarkan repolarisasi ventrikel. Intervall dari awal kompleks QRS ke puncak gelombang T erbut sebagai periode refraksi absolut. Separat terakhir gelombang T erbut sebagai periode refraksi relatif (atau periode vulnerabel). Pada sebastian besar sadapan, gelombang T positiv und terbalik di sadapan aVR dan III. Gelombang T pada V2 saja adalah abnormal, dan gelombang T yang terletak pada 2 atau lebih sadapan präkordiale Erkrankung sebagai pola juvenile persisten (persistent juvenile Muster). Seharusnya amplitudonya antara 18 sampai 23 dibendenden gelombang R, dan jarang mencapai 10 mm. Namun, gelombang T negatif normal di sadapan aVR. Sadapan V1 bisa memiliki gelombang T yang positif, negatif, atau bifase. Di samping itu, tidak umum untuk mendapatkan gelombang T Negativt terisolasi di sadapan III, aVL, atau aVF. Tabel 7. Beberapa keadaan gelombang T Gelombang T terbalik (atau negatif) bisa terjadi pada iskemia koroner, sindrom Wellens, hipertrofi ventrikel kiri, atau gangguan SSP. Gelombang Tuang Tinggi atau Bertenda bisa menandakan Hiperkalämie. Gelenkknorpel und Gelenkknorpel. Penemuan elektrokardiografi awal atas infark otot jantung akut terkadang gelombang T Hiperakut, Yang Dapat Dibedakan Dari Hiperkalemia Oleh Dasar Yang Luas Dan Sedikit Asimetri. Saat terjadi abnormalitas konduksi (irisch blok cabang berkas, irama bolak-balik), gelombang T jus dyjatılık tyang tepat. Intervall QT Diukur Dari awal kompleks QRS ke akhir gelombang T als menggambarkan waktu yang diperlukan untuk depolarisasi dan repolarisasi ventrikel. Untuk menilainya biasanya digunakan sadapan aVL karena tidak tampaknya gelombang U. Intervall QT yang normales biasanya sekitar 0,40 s. Intervall QT selent untuk koreksi, juga untuk menentukan dalam Diagnose sindrom QT panjang dan sindrom QT pendek. Intervall QT bervariasi sesuai dengan denyut jantung, dan sejumlah faktor koreksi telah dikembangkan untuk mengoreksi denyut jantung. Seharusnya nilainya antara 0,35 8211 0,45 s, Dan tidak Lebih Dari Setengah Intervall R-R, Dan Biasanya Meningkat seiring dengan umur dan lebih lama pada wanita dibanding pada pria. Cara Yang Paling umum digunakan untuk mengoreksi denyut jantung dari intervall QT dirumuskan oleh Bazett pada tahun 1920. Rumus Bazett Adalah di Mana QTc merupakan Intervall QT yang dikoreksi untuk denyut, dän RR adalah intervall dari bermulanya satu kompleks QRS berikutnya, diukur dalam Detik Namun, rumus ini cenderung tidak akurat, dan terjadi kelebihan koreksi di denyut jantung tinggi dan kurang dari koreksi di denyut jantung rendah. Gelombang U tak selalu terlihat. Biasanya merupakan defleksi kecil setelah gelombang T, Yang Tampak pada sadapan V2 sampai V4. Gelombang U menggambarkan repolarisasi Selbst-Mitte-Myokardium Antara Endokardium Dan Epikardium, Dan sistem His-Serabut Purkinje. Gelatine, Gelenke, Gelenke, Gelenke, Gelenke, Gelenke und Gelenke, Gelenke und Gelenke, Gelenke und Gelenke, Gelenke und Gelenke, Gelenke und Gelenke, Gelenke und Gelenke. Sebuah gelombang U yang terbalik dapat menggambarkan iskemia otot jantung atau kelebihan muatan Volumen di ventrikel kiri. Kumpulan sadapan klinis Beavera sadapan Mitgliedskind gambaran listrik sesuai daerah anatomi jantung, yang masing-masing dinamakan sesuai daerahnya, yaitu: Sadapan inferior (sadapan II, III dan aVF) menampilkan dinding minderwertig (atau diafragmatik) ventrikel kiri Sadapan lateral (I, aVL, V5 Dan V6) menampilkan dinding lateral ventrikel kiri. Karena elektrode Positiv untuk sadapan Ich bin aVL terletak di bahu kiri, sadapan Ich dan aVL terkadang sebastian sadapan lateral atas. Karena ada di dada pasien, elektode positiv untuk sadapan V5 dan V6 sebastian sadapan seitlich bawah. Sadapan septum (V1 Dan V2) menampilkan dinding septum anatomi kiri, yang sering dikelompokkan bersama dengan sadapan anterior. Sadapan anterior (V3 dan V4) menampilkan bagian anterior ventrikel kiri. Sadapan aVR melihat bagian dalam dahlie endokardium dari sudut pandangnya di bahu kanan. Secara praktis, ada 6 aspek penting yang perlu dinilai dari Ekg, yaitu: frekuensi denyut jantung, irama jantung, aksis jantung, tanda-tanda hipertrofi, tamas iskemik dan infark, dan halb-halb penting lain selain-yang-diabetes. Perlu latihan als pengalaman yang berkelanjutan untuk dapat menerapkan penggunaan EKG dalam praktek klinis maupun teoritis yang optimal. -, Kardiologi, FK UI, Jakarta Anonim, Elektrokardiogramm. En. wikipedia. orgwikiElektrokardiogramm. Zuletzt geändert am: 13.01.2008 Edhouse, June Brady, William J. Morris, Francis, Klinische Review, ABC der klinischen Elektrokardiographie: Akuter Myokardinfarkt8212Part II. BMJ VOLUME 324 20 APRIL 2002, bmj Goodacre, Steve McLeod, Karen, Klinische Review, ABC der klinischen Elektrokardiographie: Pädiatrische Elektrokardiographie. BMJ 2002324: 1382-1385 (8. Juni), bmjcgicontentfull32473501382 Meek, Steve Morris, Francis. Klinische Überprüfung, ABC der klinischen Elektrokardiographie: Einführung I Leads, Rate, Rhythmus und Herzachse. BMJ 2002324: 415-418 (16. Februar) Meek, Steve Morris, Francis. Klinische Überprüfung, ABC der klinischen Elektrokardiographie: Einführung II Grundbegriffe. BMJ 2002324: 470-473 (23 Februar) bmjcgicontentfull3247335470maxtoshowampHITS80amphits80ampRESULTFORMAT1ampandorexacttitleandamptitleabstractclinicalreviewampandorexacttitleabsandampandorexactfulltextandampsearchid1ampFIRSTINDEX80ampsortspecrelevanceampresourcetypeHWCIT Morris, Francis Brady, William J, Klinische Bewertung, ABC der klinischen Elektrokardiographie: Chronisch obstruktive infarction8212Part ich. BMJ VOLUME 324 6 APRIL 2002, bmj Tim Blok Kardiovaskuler, Panduan Praktikum für Ketrampilan Medik Blok Kardiovaskuler. FK UII, Yogyakarta, 2004 Wahab, A. Samik, Elektrokardiografi anak. Binacipta, Bandung, 1987 Wahab, A. Samik, Penyakit Jantung Anak, Binacipta, Bandung Zimetbaum, Peter J. Josephson, Markus E, Aktuelle Konzepte, Verwendung des Elektrokardiogramms bei akutem Myokardinfarkt. N engl j med: 34810, nejm. org, 6. März 2003

No comments:

Post a Comment